Sunday, July 1, 2012

satu, dua, sempu!!!

ini adalah kali kedua aku ke sana. semoga terdapat cerita yang lebih indah dari pada kunjungan pertama.

setelah insiden tiket tertinggal dan ada di antara kami yang hampir tertinggal, kami meninggalkan surabaya dengan harapan memulai libur dengan suka cita. dua belas orang ini menikmati empat jam perjalanan dengan caranya masing-masing. ada yang stay di pintu gerbong, ada yang tidur, ada yang mengobrol sambil bercanda, hingga mencicipi makanan yang dijajakan oleh penjual yang mondar-mandir di dalam kereta. hingga pada akhirnya sampailah kami di stasiun malang. setelah sekian lama berdiskusi dan tawar menawar, kami melanjutkan perjalanan ke sendang biru. namun di tengah perjalanan, kami harus pindah angkutan dengan menambah biaya dari yang telah disepakati sebelumnya (sial). sopir yang mengemudi dengan seenaknya sendiri membuat badan kami sakit tak karuan.

tengah malam kami sampai di sendang biru. setelah membeli kopi dan mie untuk sekedar menghangatkan badan, kami pun tidur, beralaskan tenda dan beratapkan bintang. malam itu, waktu terasa berjalan sangat lambat

pagi harinya, sesuai dengan saran, kami sarapan terlebih dahulu di warung yang ada di sekitar pantai, lalu naik kapal menyebrangi selat menuju pulau sempu. ya, kami nekat. meskipun tidak seorang pun dari rombongan yang hafal betul jalan di pulau sempu, tetapi kami tetap memasuki hutan tanpa pemandu, berbekal ingatan dan perkiraan. untung saja jalan setapak terlihat dan banyak rombongan lain yang berpapasan maupun searah dengan kami. medan yang tidak terlalu susah membuat kami cepat sampai di segara anakan, tujuan para wisatawan ke pulau sempu.

hari itu masih pagi tetapi matahari sudah terik. kami pun langsung mencari tempat untuk mendirikan tenda. suasana ketika itu sangat ramai sehingga hanya sekedar tiduran di tempat yang nyaman pun susah. beruntung ada satu rombongan yang telah bersiap pulang. kami pun memakai tempat rombongan tersebut. setelah mendirikan tenda, makan, leyeh-leyeh dan main-main air, bebeapa di antara kami jalan-jalan ke pantai sebelah sekalian mencari kayu bakar.

sekali lagi, hanya berbekal ingatan dan perkiraan. akhirnya kami menemukan pantai yang lebih indah dari segara anakan. pantai ini berhubungan langsung dengan laut selatan sehingga ombaknya lumayan besar. indahnya pantai ini karena mungkin masih jarang orang yang mengunjungi pantai ini. hal ini terbukti dengan masih bersihnya pasir dan daerah sekitar pantai. tidak seperti di segara anakan yang mulai kotor dengan sampah-sampah makanan.

entah kenapa, waktu berjalan begitu lambat. badan sudah letih bermain, hati sudah cukup senang dengan pemandangan, tetapi hari masih sore.

api unggun yang berbarengan dengan rombongan sebelah yang ternyata berasal dari satu kota yang sama, makanan hasil eksperimen yang entah bagaimana rasanya, hingga obrolan di tepi pantai yang surut menutup malam penuh bintang dengan indah.

pagi itu, masih gelap, hujan sedetik menyapa sehingga kelabakan menutupi tenda dengan jas hujan. ya, hujan sedetik. tak lama kemudian subuh datang dan matahari mulai menghangatkan tubuh yang beku.

setelah sarapan dengan menghabiskan bekal yang ada, kami pun berberes pulang. karena masih pagi, air laut surut dan kami pun harus bergegas menyebrangi hutan jika tidak ingin kapal kami karam.

sesampainya di sendang biru, kami langsung makan siang, berganti pakaian, dan dilanjutkan dengan perjalanan ke malang.

tiket menuju surabaya kami percayakan kepada teman yang bertempat tinggal di malang. ternyata kami kehabisan tiket karena sudah terlalu sore ia membelikannya. kami terpisah. dua orang pulang malam itu juga dengan menggunakan bus, sedangkan sisanya menginap di rumah salah seorang teman di daerah ciliwung.

niatnya, kami akan berangkat pukul empat pagi tetapi karena kesiangan akhirnya kami berangkat pukul 7 pagi dari stasiun blimbing.


No comments:

Post a Comment